Kamis, 29 November 2012

Bedah Buku : MATAHARI KEHIDUPAN (H.M Sulchan)



Hadirilah Bedah Buku "Matahari Kehidupan" Kisah nyata seorang Kacung (pesuruh) yang berhasil menjadi pengusaha sukses mendunia yang membawa nama harum bangsa Indonesia, dia juga seorang pejuang kemerdekaan serta sumbang sihnya di dunia pendidikan tanah air (khususnya Jawa Tengah) beliau perintis dan serta pendiri Perguruan Tinggi : UNISSULA dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. 
H.M. Sulchan

Dia lah H. Muhammad Sulchan (1908-1978), Buku ini di bedah langsung oleh Kurator buku tersebut : 
Ustadz Tabib Rich (http://www.richmoslem.com/)
Ustadz Ahmad Mujib El-Shirazy
Ustadz Tabib Rich dan Ustadz A. Mujib El-Shirazy, Kamis, 29 Nopember 2012 bertempat di Gedung Wanita Semarang (Even Pameran Buku Semarang) Jl. Sriwijaya No 29 Semarang, Pukul 19.00 wib - selesai.

Silahkan datang dan ikutlah dalam diskusi yang mendalam, Insya Allah akan Anda temukan seni tauladan dalam berbisnis, bersilaturahim dari kisah nyata H.M Sulchan.


Kamis, 22 November 2012

Mr. R.H Kasman Singodimedjo layak jadi pahlawan


Dr. Anhar Gongong, Dr. Hamdan Zoelva dan Prof. Laode M.K

Hari ini jujur saya berbunga dan berbangga bahwa, ditengah carut marut negeri ini, dengan berbagaimacam problemnya. Masih ada sekelompok orang yang terus saja berfikir optimis untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya. 

Kita tahu betul, hari ini kita tengah digempur oleh gelombang masalah, kasus korupsi yang merebak dimana-mana. Laksana mendung pekat yang menyelimuti negeri. Apa yang disajikan ditelevisi hari ini mengenai prilaku orangtua sungguh jauh dari apa yang disebut teladan.

Hari ini bangsa kita miskin teladan. Susah sekali untuk mencari row model bagi generasi muda. Dan ini sangat menghawatirkan. Bangsa kita nyaris kehilangan kepribadian. Dan anak-anak mudanya susah untuk mencari panutan.

Dalam kekelaman inilah menjadi penting bagi kita untuk kembali mengigat sejarah, melihat bahwa jauh hari para founding father kita telah memperlihatkan bagaimana anak negeri ini seharusnya berkiprah. Bagaimana ketulusan mereka, semangat juang mereka, dan konsistensi mereka dalam memegang kebenaran..

Saya jadi ingat akan jargon indah yang selalu dikatakan bapak soekarno dulu. Jas merah. Kata beliau. Jangan lupakan sejarah.

Ya karena sejarah adalah sesuatu yang pernah terjadi oleh para pendahulu kita, untuk menjadi pijakan kita hari ini untuk berkiprah.

Hari ini secara khusus kita akan membicang salah satu bintang yang bersinar dilangit Indonesia. Bintang yang karena terlalu lama tidak lihat, sehingga kita merasa tidak pernah ada.


Namanya adalah Prof. Dr. Mr. R.H. Kasman Singodimedjo. Pribadi yang paling berpengaruh dalam dunia kemiliteran waktu itu. Kalau saudara-saudara pernah ingat, ada nama Supriyadi dala catatan sejarah, yang konon hilang tak tau ujung rimbanya.

Maka setelah Supriyadi orang yang paling berpengaruh dalam dunia militer waktu itu adalah otto Iskandar dinata yang menjadi ketua BKR. Seperti halnya Sopriyadi Otto juga dilaporkan  hilang, dan kasmanlah yang menjadi pengantinya.

Peran bapak Kasman tentu tidak kecil untuk negeri ini. sebut saja, pada Detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan. pada 16 Agustus 1945, dalam pertemuan dengan para Daidancho se-Jawa dan Madura di Bandung, Kasmanlah yang  memberi arahan kepada para Daidancho agar semua persenjataan yang telah berada di tangan PETA tidak diserahkan kepada tentara Jepang.

Tentang siapa bapak kasman, simaklah dengan baik kesaksian Jenderal Nasution, kata beliau bahwa sesungguhnya negeri ini berhasil berdiri tegak karena kiprah dari Soekarno-Hatta-Kasman, di mana Kasman dirasakan sebagai tokoh militer yang terdepan ketika itu.

“Hanya dengan pimpinan Soekarno-Hatta-Kasman rakyat dapat digerakkan secara massal, dan kegiatan tanpa disertai ketiga pemimpin ini, dewasa itu akan merupakan suatu gerakan yang hanya setengah-setengah saja,”

Tentu saja kiprah kasman untuk negeri ini tidak hanya sebatas itu, pernah ia menjadi Ketua KNIP, Kasman juga pernah menjadi Jaksa Agung juga Kepala Kehakiman dan Pengadilan Militer pada Kementerian Pertahanan.

Disini saya hanya memberikan catatan kecil. Bahwa Forum-forum semacam ini menjadi penting untuk menjadi bagian dari terapi mental bangsa ini yang sangat rapuh. Kita butuh banyak keteladanan. Generasi ini butuh untuk melihat bintang-bintang bangsa ini. kalau sebelumnya kita telah sukses mengangkat bapak Nasir, lalu Mr Sjafruddin maka semoga begitu pula dengan bapak Kasman Singodimejo ini.

(Sambutan Prof. Laode M. Kamaluddin, Ph.D dalam Seminar Nasional : “Prof. Dr. Kasman Singodimedjo Pejuang Kemerdekaan yang terlupakan” diselenggarakan di UNISSULA, 17 Juli 2012. )

Sebagai Keynote speaker adalah Gubernur Jawa Tengah yang diwakilkan Kepala Dinas Sosial Prov Jawa Tengah, Bapak  Drs. Budi Wibowo, MSi, sebagai pembicara : 1. Dr. Anhar Gongong (Sejarawan)  2. Dr. Hamdan Zoelva, SH.MH. (Hakim MK) dan moderator : Prof. Laode M. Kamaluddin, P.hD. hadir juga Bapak Dr. (H.C.) AM. Fatwa sebagai Ketua Panitia Pengusul Pemberian Gelar Pahlawan Nasional.


Dalam seminar tersebut menghasilkan Deklarasi dan Rekomendasi yang ditandatangani oleh (Panitia Pengusul Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo dan Abdul Kahar Mudzakkir) Bapak Dr. (H.C.) A.M. Fatwa dan Rektor UNISSULA Semarang Bapak Prof. Laode M. Kamaluddin, Ph.D
...........

Foto dr kanan : Dr. Hamdan Z., Dr. Anhar Gongong, Dr AM Fatwa Prof Dewi , Dr. Ahmad D. dan Prof. Laode
   
Dr AM Fatwa dalam memberikan sambutan

DEKLARASI DAN REKOMENDASI
SEMINAR NASIONAL PROF. DR. MR. R. H. KASMAN SINGODIMEDJO:
PEJUANG KEMERDEKAAN YANG TERLUPAKAN

Pertama:
Perlunya penelusuran dan pelurusan kembali sejarah dan peri kehidupan Prof. Dr . Mr. R. H. Kasman Singodimedjo serta sejumlah tokoh dengan prespektif yang lebih adil dan tidak bias pada kepentingan politik kelompok tertentu;
Kedua:
Perlunya segenap elemen bangsa untuk meneladani jiwa dan semangat perjuangan Prof. Dr. Kasman Singodimedjo sebagai negarawan, politisi, pendidik, pemikir, pendakwah yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara jauh di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan ;
Ketiga:
Perlunya pemerintah untuk mengevaluasi kembali peran dan posisi Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk kemudian melalui penilaian dan pertimbangan yang lebih adil dapat memberikan penghargaan atas perjuangan Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo bagi negara dan bangsa Indonesia dengan memberinya Gelar Pahlawan Nasional.

Foto bersama  Prof. Dewi Nurul Mustaqimah (putri Mr Kasman), Achmad Zaid dan Dr. (H.C) A.M Fatwa