Dr. Anhar Gongong, Dr. Hamdan Zoelva dan Prof. Laode M.K |
Hari ini jujur saya berbunga dan berbangga bahwa,
ditengah carut marut negeri ini, dengan berbagaimacam problemnya. Masih ada
sekelompok orang yang terus saja berfikir optimis untuk melakukan sesuatu yang
terbaik bagi bangsanya.
Kita tahu betul, hari ini kita tengah digempur oleh
gelombang masalah, kasus korupsi yang merebak dimana-mana. Laksana mendung
pekat yang menyelimuti negeri. Apa yang disajikan ditelevisi hari ini mengenai
prilaku orangtua sungguh jauh dari apa yang disebut teladan.
Hari ini bangsa kita miskin teladan. Susah sekali
untuk mencari row model bagi generasi muda. Dan ini sangat menghawatirkan.
Bangsa kita nyaris kehilangan kepribadian. Dan anak-anak mudanya susah untuk
mencari panutan.
Dalam kekelaman inilah menjadi penting bagi kita
untuk kembali mengigat sejarah, melihat bahwa jauh hari para founding father
kita telah memperlihatkan bagaimana anak negeri ini seharusnya berkiprah.
Bagaimana ketulusan mereka, semangat juang mereka, dan konsistensi mereka dalam
memegang kebenaran..
Saya jadi ingat akan jargon indah yang selalu
dikatakan bapak soekarno dulu. Jas merah. Kata beliau. Jangan lupakan sejarah.
Ya karena sejarah adalah sesuatu yang pernah
terjadi oleh para pendahulu kita, untuk menjadi pijakan kita hari ini untuk
berkiprah.
Hari ini secara khusus kita akan membicang salah
satu bintang yang bersinar dilangit Indonesia. Bintang yang karena terlalu lama
tidak lihat, sehingga kita merasa tidak pernah ada.
Namanya adalah Prof. Dr. Mr. R.H. Kasman Singodimedjo. Pribadi yang
paling berpengaruh dalam dunia kemiliteran waktu itu. Kalau saudara-saudara
pernah ingat, ada nama Supriyadi dala catatan sejarah, yang konon hilang tak
tau ujung rimbanya.
Maka setelah Supriyadi orang yang paling
berpengaruh dalam dunia militer waktu itu adalah otto Iskandar dinata yang
menjadi ketua BKR. Seperti halnya Sopriyadi Otto juga dilaporkan hilang, dan kasmanlah yang menjadi pengantinya.
Peran bapak Kasman tentu tidak kecil untuk negeri ini.
sebut saja, pada Detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan. pada 16 Agustus
1945, dalam pertemuan dengan para Daidancho se-Jawa dan Madura di Bandung,
Kasmanlah yang memberi arahan kepada para
Daidancho agar semua persenjataan yang telah berada di tangan PETA tidak
diserahkan kepada tentara Jepang.
Tentang siapa bapak kasman, simaklah dengan baik
kesaksian Jenderal Nasution, kata beliau bahwa sesungguhnya negeri ini berhasil
berdiri tegak karena kiprah dari Soekarno-Hatta-Kasman, di mana Kasman
dirasakan sebagai tokoh militer yang terdepan ketika itu.
“Hanya dengan pimpinan Soekarno-Hatta-Kasman rakyat
dapat digerakkan secara massal, dan kegiatan tanpa disertai ketiga pemimpin
ini, dewasa itu akan merupakan suatu gerakan yang hanya setengah-setengah
saja,”
Tentu saja kiprah kasman untuk negeri ini tidak
hanya sebatas itu, pernah ia menjadi Ketua KNIP, Kasman juga pernah menjadi
Jaksa Agung juga Kepala Kehakiman dan Pengadilan Militer pada Kementerian
Pertahanan.
Disini saya hanya memberikan catatan kecil. Bahwa
Forum-forum semacam ini menjadi penting untuk menjadi bagian dari terapi mental
bangsa ini yang sangat rapuh. Kita butuh banyak keteladanan. Generasi ini butuh
untuk melihat bintang-bintang bangsa ini. kalau sebelumnya kita telah sukses
mengangkat bapak Nasir, lalu Mr Sjafruddin
maka semoga begitu pula dengan bapak Kasman
Singodimejo ini.
(Sambutan Prof. Laode M. Kamaluddin, Ph.D dalam Seminar Nasional : “Prof. Dr. Kasman Singodimedjo Pejuang Kemerdekaan yang terlupakan” diselenggarakan di UNISSULA, 17 Juli 2012. )
Sebagai Keynote speaker adalah Gubernur Jawa Tengah yang diwakilkan Kepala Dinas Sosial
Prov Jawa Tengah, Bapak Drs. Budi Wibowo, MSi, sebagai pembicara : 1. Dr. Anhar Gongong (Sejarawan) 2. Dr. Hamdan Zoelva, SH.MH. (Hakim MK) dan moderator : Prof. Laode M. Kamaluddin, P.hD. hadir juga Bapak Dr. (H.C.) AM. Fatwa sebagai Ketua Panitia Pengusul Pemberian Gelar Pahlawan Nasional.
Dalam seminar tersebut menghasilkan Deklarasi dan Rekomendasi yang ditandatangani oleh (Panitia Pengusul Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo dan Abdul Kahar Mudzakkir) Bapak Dr. (H.C.) A.M. Fatwa dan Rektor UNISSULA Semarang Bapak Prof. Laode M. Kamaluddin, Ph.D
...........
Foto dr kanan : Dr. Hamdan Z., Dr. Anhar Gongong, Dr AM Fatwa Prof Dewi , Dr. Ahmad D. dan Prof. Laode |
Dr AM Fatwa dalam memberikan sambutan |
DEKLARASI DAN REKOMENDASI
SEMINAR NASIONAL PROF. DR. MR. R. H. KASMAN SINGODIMEDJO:
PEJUANG KEMERDEKAAN YANG TERLUPAKAN
SEMINAR NASIONAL PROF. DR. MR. R. H. KASMAN SINGODIMEDJO:
PEJUANG KEMERDEKAAN YANG TERLUPAKAN
Pertama:
Perlunya penelusuran dan pelurusan kembali sejarah dan peri kehidupan Prof. Dr . Mr. R. H. Kasman Singodimedjo serta sejumlah tokoh dengan prespektif yang lebih adil dan tidak bias pada kepentingan politik kelompok tertentu;
Kedua:
Perlunya segenap elemen bangsa untuk meneladani jiwa dan semangat perjuangan Prof. Dr. Kasman Singodimedjo sebagai negarawan, politisi, pendidik, pemikir, pendakwah yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara jauh di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan ;
Ketiga:
Perlunya pemerintah untuk mengevaluasi kembali peran dan posisi Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk kemudian melalui penilaian dan pertimbangan yang lebih adil dapat memberikan penghargaan atas perjuangan Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo bagi negara dan bangsa Indonesia dengan memberinya Gelar Pahlawan Nasional.
Kedua:
Perlunya segenap elemen bangsa untuk meneladani jiwa dan semangat perjuangan Prof. Dr. Kasman Singodimedjo sebagai negarawan, politisi, pendidik, pemikir, pendakwah yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara jauh di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan ;
Ketiga:
Perlunya pemerintah untuk mengevaluasi kembali peran dan posisi Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk kemudian melalui penilaian dan pertimbangan yang lebih adil dapat memberikan penghargaan atas perjuangan Prof. Dr. Mr. R. H. Kasman Singodimedjo bagi negara dan bangsa Indonesia dengan memberinya Gelar Pahlawan Nasional.
Foto bersama Prof. Dewi Nurul Mustaqimah (putri Mr Kasman), Achmad Zaid dan Dr. (H.C) A.M Fatwa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar