Latar Belakang : “Program Pertukaran Pelajar (Dual Program Student Exchange)
Unissula dan Myongji College – Korea”
Mengenal
para Founding Father Indonesia ialah
mengingat bagaimana kerja keras dan keteguhan mereka dalam membangun bangsa.
Jika dikaji sejarah bangsa Indonesia, akan muncul nama tokoh-tokoh besar
seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Mohammad Natsir, atau Sjafruddin
Prawiranegara. Di waktu muda mereka mengumpulkan bekal baik ilmu maupun
pengalaman.
Kami,
selaku pelajar Indonesia, merasa terpanggil mengisi cita-cita Founding Father tersebut. Sebagai bangsa
Indonesia yang sedang berkembang menuju era teknologi, dan sebagai mahasiswa
Unissula dengan Visi Misi sebagai Cyber
University, kami merasa wajib mengembangkan ilmu pengetahuan berbasis
teknologi.
Foto Bersama di depan Rektorat Rektor UNISSULA, WR I Ka. UPT Bhs dan Ka Kerjasama bersama Prof. Oh Bom Kyu , Prof Kim Jai Hyun dan Prof Suh Sungsik |
Kerjasama ini dimulai dengan kunjungan delegasi Myongji College pada 23 Desember 2011 ke UNISSULA diantaranya Prof. Oh Bom Kyu (Dean of Academcy & Industry Collaboration) , Prof Kim Jai Hyun (Proffesor of Industrail Departement) dan Prof Suh Sungsik (Director of Internasional Exchange Center)dalam kunjungan tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama antara Fakultas Teknologi Industri UNISSULA dan Myongji College. Dekan FTI pada watu itu Ir Sukarno Budi Utmo, MT di dampingi Dr. Artini dan disaksikan Rektor UNISSULA Prof Laode M. Kamaluddin, PhD.
Dalam kerjasama ini diharapkan UNISSULA dapat mengirimkan minimal 20 mahasiswa dan maksimal 30 mahasiswa untuk belajar selama satu tahun dan dijadikan satu kelas. Untuk ke depan dari pihak Myongji College juga berencana mengirimkan siswanya untuk Student Exchange
Penandatangan MoU antara FTI UNISSULA dengan Myongji College Korea |
Kemudian pada tanggal 11 Juli 2011, delegasi Unissula berkunjung ke Myongji College dan diterima oleh Rektor Myongji College (Jung Sun Suh
PhD), Kepala Departemen Desain Industri Informatika (Prof Jaihyun Kim),
Director of the Office of Planning and Coordination (Jong Eun Yim) dan
Section Chief of International Exchange Center (Hae Won Park). Pada
kesempatan kali ini kerjasama lebih difokuskan pada kerja praktek
mahasiswa mengingat karakteristik Myongji College dengan konsep
vocational school menitikberatkan pada kerja praktek.
Dengan
adanya kerjasama yang sangat prospektif antara Unissula dan Myongji College – Korea (Dual Programme), ini adalah kesempatan emas untuk menimba
ilmu para mahasiswa secara sungguh-sungguh untuk bekal sebagai pelajar
Indonesia pada umumnya dan Unissula pada khususnya. Apalagi seperti telah
diketahui bahwa Korea merupakan pusat kemajuan teknologi informasi.
Adapun
materi yang akan kami peroleh dalam Dual
Programme tersebut antara lain: Arsitektur Network, Wireless Communication, Management
Information System, E-Commerce Implementation, Financial Management,
baik teori maupun aplikasinya.
Kerjasama ini ditindaklanjuti dengan membandingkan kurikulum ke dua Perguruan tinggi untuk disamakan sehingga memudahkan dalam memberikan nilai. UNISSULA kemudian menetapkan beberapa syarat bagi mahasiswa khususnya Fakultas Teknologi Industri yang berkeinginan studi dual program, yaitu mereka yeng memiliki Indeks Prestasi Komulatif minimal 3,0, mereka juga mempunyai TOEFL minimal 450. Alhamdulillah minat para mahasiswa untuk mendaftar sangat banyak dan setelah melalui beberapa seleksi terjaring 30 mahasiswa. Mereka kemudian ditraining selama 6 bulan dalam hal kemampuan berbahasa English dan ditambah bahasa Korea dan IPK mereka juga tidak boleh menurun dari standar yaitu 3,0 jika menurun mereka secara otomatis gugur. Prof Laode hanya berpesan If you want the best Why you not to the Best ?
Kerjasama ini ditindaklanjuti dengan membandingkan kurikulum ke dua Perguruan tinggi untuk disamakan sehingga memudahkan dalam memberikan nilai. UNISSULA kemudian menetapkan beberapa syarat bagi mahasiswa khususnya Fakultas Teknologi Industri yang berkeinginan studi dual program, yaitu mereka yeng memiliki Indeks Prestasi Komulatif minimal 3,0, mereka juga mempunyai TOEFL minimal 450. Alhamdulillah minat para mahasiswa untuk mendaftar sangat banyak dan setelah melalui beberapa seleksi terjaring 30 mahasiswa. Mereka kemudian ditraining selama 6 bulan dalam hal kemampuan berbahasa English dan ditambah bahasa Korea dan IPK mereka juga tidak boleh menurun dari standar yaitu 3,0 jika menurun mereka secara otomatis gugur. Prof Laode hanya berpesan If you want the best Why you not to the Best ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar