Mengajak Konsumen Berpikiran Cerdas
Masih banyak beredarnya produk-produk yang tidak layak, dan tidak mempunyai label Standar Nasional Indonesia
(SNI) sebagai standar minimal kelayakan produk. Disini konsumen harus berperan aktif menjadi
konsumen yang cerdas seperti :
- teliti sebelum membeli,
- memperhatikan label, manual kartu garansi, dan masa kedaluwarsa.
- pastikan produk sesuai dengan SNI.
- cerdas dalam menyikapi berbagai tawaran diskon yang menggiurkan (Apakah memang benar ada potongan harga, atau jangan-jangan hanya akal-akalan si penjual ?)
- Hak dan kewajiban selaku konsumen harus jelas. Jika konsumen merasa produk yang dibeli tidak sesuai dan merugikan kepentingannya, konsumen bisa menempuh langkah advokasi.
Artinya, masih sedikit konsumen yang paham akan hak-haknya. Hal ini menjadi celah bagi peredaran barang tak layak.
Wk Ketum YBWSA, Prof Laode dan Dr Bayu Krisnamurthi |
Pada kesempatan ini di UNISSULA sedang berlangsung Kuliah Umum dengan menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan RI Dr. Ir Bayu Krisnamurthi, MS dengan tema : Indonesia & AEC 2015
Beliau mencermati dinamika ASEAN 2015 :
Peserta Kuliah Umum bertempat di Ged. Cyber Library UNISSULA |
Market konsumen ASEAN adalah 600 juta jiwa, 250 juta di antaranya adalah konsumen yang berada di Indonesia dengan rata-rata belanja di atas 20juta rupiah perbulan.Sehingga Indonesia menjadi target pasar paling banyak dan dituju hal ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi di ASEAN, Indonesia semakin menarik sebagai target dari ekspansi pasar terbuka pada 2015.
Dr. Bayu berasumsi jika 250 juta penduduk Indonesia sadar dan cerdas mereka cinta produk Indonesia maka pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil dan kuat. Konsumen sekarang semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya, mereka lebih mengutamakan pelayanan dan kualitas. Banyak retail (mart) yang dikunjungi para konsumen segala segment, mereka lebih memilih pelayanan seperti tempat yang bersih, terang banyak display produk yang dicari. Ada sebagian masyarakat berpendapat hadirnya retail-retail tersebut menganggu keterbelangsungnya pasar tradisional sebenarya kunci sukses mereka adalah Distribusi Center (Dr Bayu mengatakannya) dimanapun dan kapanpun mereka dapat mengatur alur distribusi barang mereka dengan menekan cost sehingga harganya tetap stabil.
Prof Laode M. Kamaluddin memebrikan cenderamata kpd Wamen Perdagangan RI |
Industri creative oleh generasi muda diharapkan dapat mengisi dan mewarnai keunggulan produk lokal yang dapat bersaing dan mengambil alih kebutuhan masyarakat Indonesia dengan mengedepankan kualitas dan pelayanan sehingga masyarakat sebagai konsumen yang cerdas tidak pindah ke lain hati tetap Cinta produk Indonesia.
Mari Bangun Indonesia dengan mencintai produk Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar